Lingkup Kajian Dakwah Sebagai Ilmu  

Diposting oleh KPI KU

 


Berdasarkan pengertian dan hakikat dakwah Islam, maka obyek ilmu dakwah sebagai berikut :
    1. Obyek ilmu dakwah
      1. Obyek material
Obyek material ilmu dakwah adalah semua aspek ajaran Islam (dalam al-Qur’an dan Sunnah), sejarah ajaran Islam (hasil ijtihad dan realisasinya dalam sistem pengetahuan, teknologi, sosial hukum, ekonomi, pendidikan dan kemasyaraatan, politik dan kelembagaan Islam).
      1. Obyek formal
Obyek formal ilmu dakwah adalah mengkaji salah satu sisi obyek formal yang dihadapi umat. Hal-hal yang dipandang bersifat doktrinal dan konseptual dinyatakan secara empirik yang hasilnya dapat dirasakan oleh umat manusia sebagai rahmat Islam dijagat raya (rahmatan lil alamin).
    1. Analisis masalah
Analisis masalah merupakan hubungan dan interaksi antar unsur dalam masing-masing bidang yang secara khusus di kaji dalam ilmu dakwah. Berikut analisis yang di kaji dalam ilmu dakwah mencakup beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut :
        • Analisis masalah hakikat dakwah dan pemahaman esensi Islam.
        • Analisis masalah tabligh dan silaturrahim (komunikasi) Islam.
        • Analisis masalah model prilaku Islam secara empiris (amal sholeh).
        • Analisis masalah efisiensi dan efektivitas pencapaian sasaran dan tujuan dakwah.
    1. Kegiatan dakwah sebagai fenomena keilmuan
      1. Kegiatan tabligh Islam
          1. Komunikasi dan penyiaran Islam terdiri dari kegiatan pokok : sosialisasi, internalisasi, dan eksternalisasi ajaran Islam dengan menggunakan sarana mimbar dan media massa (cetak dan audio / visual).
          2. Bimbingan dan penyuluhan Islam (ta’dib) terdiri dari kegiatan pokok bimbingan pribadi dan keluarga dengan melakukan penyuluhan Islam sesuai dengan konteks masalah dan pemecahan problem psikologis dengan psikoterapi Islam.
      2. Kegiatan pengembangan masyarakat Islam
Kegiatan pengembangan masyarakat Islam terdiri dari kegiatan pokok : transformasi dan pelembagaan ajaran Islam ke realitas Islam.
      1. Kegiatan manajemen dakwah
Kegiatan menajemen dakwah Islam terdiri dari kegiatan pokok : penyusunan kebijakan, perencanaan program, pengorganisasian program, monitoring dan evaluasi dakwah.
Untuk tercapainya suatu dakwah selain beberapa hal di atas metode keilmuan dakwah juga perlu diterapkan. Karena metode (Yunani : methodos) adalah suatu cara atau jalan. Maka, metode mengandung arti cara kerja untuk memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Sifat obyek dalam kajian-kajian menyangkut proses mewujudkan dan transformasi ajaran Islam menjadi realitas ummah dengan kualitas khairul ummah. Dalam proses transformasi meliputi : proses “pembatinan Islam”, proses mewujudkan Islam ke dalam sistem keyakinan fikrah, akhlak dn tindakan nyata pada lingkup fardiyati dan proses “pelembagaan Islam” dalam kehidupan usrah muslim dan jama’ah serta pengelolaan lembaga-lembaga Islam dalam sistem jaringan kerja (amal sholeh) kelembagaan dalam semuya aspek kehidupan. Sifat yang demikian menghendaki matodologis yang lebih komprehensif dan pertisifatif, karena sifat obyeknya menyentuh semua aspek kehidupan masyarakat. Dalam hal ini beberapa pilihan metodologis :
        • Metode tafsir maudhu’i
Metode ini digunakan untuk mendapatkan jawaban al-Qur’an terhadap masalah materi dakwah dan lain-lainnya dengan segala aspeknya.
        • Metode takhrij al-Hadits
Dalam meneliti dakwah dapat digunaan metode takhrij al Hadits terutama dalam merekonstruksi dakwah Nabi dari sumber kitab hadits dan sirah.
Dalam kaitannya dengan konseptualisasi mengenai metode perlu juga diterapkan hakikat. Pandangan Islam tentang hakikat dan kebenaran sebagaimana diproyeksikan oleh sistem konseptual al-Qur’an, dalam kaintannya dengan “makna sesuatu”, maka ilmu berarti : pengenalan tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu dia dalam tatanan penciptaan sehingga membimbing kearah pengenalan tentang “tempat” Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan kebenaran.
Berdasarkan hakikat dakwah, obyek formal, analisis masalah antar unsur maka dakwah sebagai obyek formal dan hakikat ilmu, maka ilmu dakwah dapat diberi pengertian : kumpulan pengetahuan yang berasal dari Allah yang dikembangkan umat Islam dalam susunan yang sistematis dan terorganisir yang membahas masalah yang ditimbulkan dalam interaksi antar unsur dalam sistem mewujudkan ajaran Islam dalam semua kenyataan kehidupan manusia dengan maksud memperoleh pemahaman yang tepat mengenai kenyataan dakwah sehingga akan dapat diperoleh susunan pengetahuan yang bermanfaat bagi penegakan tugas dakwah dan khilafah umat Islam.
Berdasarkan hakikat dakwah, obyek formal ilmu dakwah serta analisis masalah interaksi antar unsur dakwah sebagai bagian dari obyek formal, dan pengertian ilmu, maka disiplin ilmu dakwah dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama : pertama, disiplin yang memberikan kerangka teknis operasional kegiatan dakwah Islam. Kedua, disiplin yang memberikan kerangka teknis operasional kegiatan dakwah Islam. Bagian pertama memberikan dasar-dasar teoritik dan metodologi keahlian dan disebut ilmu dasar (teoritik) dakwah dan bagian kedua memberikan kemampuan teknis keahlian profesi dan disebut ilmu terapan / teknis operasional dakwah (teknologi dakwah).

This entry was posted on 08.40 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar